Rupa-rupa warna yang ada dalam pandangan berfikir masyarakat konawe, membuat begitu banyak kritikan kinerja terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD). Namun menanggapi kritikan dari masyarakat tersebut. Kini para wakil rakyat telah menemukan cara menyelesaikannya selain dalam kegiatan yang resmi.
Gusli Topan Sabara,ST
DPRD Kabupaten Konawe membuka kebebasan berpendapat oleh masyarakat Konawe melalui tempat diskusi terbuka yang akan berlangsung setiap malam minggu.
Tempat diskusi tersebut, dijadikan ajang pertemuan antara anggota DPRD dengan masyarakat setempat. Bahkan dipastikan sejumlah topik pembicaraan dapat dikemukakan dalam pertemuan itu.
” Di sana kita bisa diskusikan apa saja. Masyarakat juga boleh membawa sejumlah permasalahannya, untuk dibedah bersama anggota DPRD,” kata Ketua DPRD Gusli Topan Sabara,ST Kamis (19/01/2017).
Jika dalam ruang diskusi belum terdapat titik penyelesaian, masyarakat bisa langsung mendatangi gedung dewan yang kini telah disiapkan ruang orasi atau penyampain pendapat melalui panggung aspirasi.
” Setelah dari panggung aspirasi, masyarakat akan kami arahkan untuk masuk ke ruang khusus yang akan kami namai ruang solusi. Di tempat inilah akan dibahas setiap permasalahan. Kiranya masyarakat keluar dari dalam ruangan solusi ini, dapat membawa jawaban yang baik apa yang jadi tuntutannya dalam melakukan orasi,” Tutur Gusli Topan Sabara pencetus Demokrasi Kalosara ini
Dengan adanya taman diskusi rakyat, serta ruangan aspirasi dan ruangan solusi. Dirinya (Gusli) mengharapkan, semua permasalahan dapat lebih mudah dalam penyelesaiannya yang terjadi pada masyarakat Konawe khususnya. (***)
Reporter :Muh.Randa