KABUPATEN KOLAKA TIMUR-SULAWESI TENGGARA
KALOSARA NEWS, Ratusan Warga Desa Aladadio, Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) melakukan pembongkaran paksa rumah adat, yang diduga ketua adatnya Suhardi alias Hare menganut ilmu sesat.
Pembongkaran tersebut di mulai jam 11 siang Kamis, (05/04/2018) yang disaksikan oleh aparat TNI aparat kepolisian baik dari aparat Polsek Lambandia, Polsek Ladongi serta Polsek tirawuta maupun Pemerintah Kecamatan Aere.
Pembongkaran rumah adat itu dipicu, adanya ketua adat (Suhardi alias Hare) yang mempengaruhi kepala desanya untuk menceraikan istrinya, kemudian ketua adat ini akan menikahi mantan istri kepala desa tersebut.
“Yang mengherankan saya, karena beberapa terakhir ini ada keanehan pada diri Hare (Ketua adat-Red) di mana ia (Hare-Red) meminta kepada saya untuk memperistri wanita lain dengan tujuan agar desa ini bisa aman, kemudian saya di suruh cerai dengan istri saya, lalu istri saya akan di peristri oleh si hare ketua adat tersebut, tentu hal ini tidak bisa di toleril lagi,“ Ungkap Kepala Desa Aladadio, Samsuddin pada wartawan Kalosaranews.com
Setelah mendengar ucapan dari ketua adat itu, Lanjut Samsuddin, pada Rabu (04/04/2018) malam ia kumpulkan aparat desa mengadakan rapat. Hasil rapat dengan aparat, bahwa rumah adat akan dilakukan pembongkaran.
“Saya belum mengetahui persis apakah Suhardi Alias Hare ini mendapatkan wasiat, karena ilmu sesatnya atau apa?, biarkan pihak aparat yang memproses, sebenarnya kegiatan rumah adat ini awalnya baik baik saja, karena pembahasanya terkait agama tidak ada yang keluar dari Alquran dan hadits sehingga kami masih memberikan kesempatan untuk melalukan kegiatan.” Terang Samsuddin
Sementara itu Hamida Istri Samsuddin yang di konfirmasi membenarkan, jika Suhardi alias Hare perna membujuk suaminya (Samsuddin) untuk menceraikannya.
“Memang benar Suhardi alias Hare ini berniat menceraikan saya dengan suami saya, namun saya tidak mau, ini keterĺaaluan apalagi istri pelaku adaĺah saudara kandung saya, Justru istri pelaku tersebut mendukung suaminya untuk menikahi saya, bahkan sempat saya di kata katai oleh istrinya,” terang Hamida
Menurut Hamida, ia juga perna dibujuk oleh ketua adat itu (Suhardi alias Hare-Red) jika dirinya dengan suaminya sekarang Samsuddin tidak cocok dan hanya membawa sial untuk kampung.
“Suhardi (ketua adat-red) perna mengatakan kepada saya, bahwa saya dan pak desa (Samsuddin-red) tidak cocok dan hanya membawa sial, kartanya desa ini tidak akan aman, kalau mau aman desa ini saya harus menikah dengan dirinya (Suhardi-Red). tuturnya
Kapolres Kolaka, AKBP Didik.S mengungkapkan, Alhamdulillah kejadian ini bisa kami tangani sebelum masyarakat ribut, tersangkanya (Suhardi alias Hare) sudah kami amankan di Polsek Lambandia.
“kami sudah kumpulkan masyarakat, kepala dusun, kepala desa, camat mereka sudah bersepakat bahwa ini adalah permasalahan pribadi kepala desa dengan tersangka, dan nanti malam kami akan adakan pertemuan dengan tokoh masyarakat di masjid untuk menjaga situasi wilayah desa ini agar tetap kondusif.” Tutupnya AKBP Didik.S
Reporter : Irwandar