Ragam  

Koin Seribu Garda X Trans, Wujudkan Mimpi Mba Marjo

( Rumah Mba Marjo) Randa/ Kalosara News

KABUPATEN KONAWE – KALOSARA NEWS.COM : Garda X Trans Konawe melalui kegiatan Koin Seribu untuk Kemanusian menyalurkan bantuan pembuatan rumah kepada Mba Marjo ( 98 Tahun), warga Desa Humboto, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Mimpi Mba Marjo kelahiran (1919) ini, ingin memiliki rumah yang layak, akhirnya terwujud, usai organisasi pemuda eks transmigrasi, melalui kegiatan kemanusiannya membangunkan rumah yang layak untuknya.

( Foto : kondisi dalam rumah mba Marjo) Randa/ Kalosara News

 

Mba marjo kakek tua yang tak punya istri, Ia datang dari jawa bersama dengan keponakannya dikala itu pada tahun 1967. Sejak ponakannya menikah. Ponakannya kemudian meninggalkan mba marjo di gubuk yang mereka tinggali sebelumnya, sejak itu, kakek ini tinggal seorang diri di gubuk yang telah ia buat di atas tanah orang lain.

 

( Foto : Anggota Garda dan Pembina saat membuatkan rumah Mba Marjo) Randa/ Kalosara News

 

” saya datang dengan ponakan saya, tapi sekarang ponakan saya sudah menikah, dia sudah tinggal di rumahnya di desa sebelah, Ungkap Mba Marjo menggunakan bahasa jawa

Kakek marjo kemudian menghabiskan masa tuannya dengan seorang diri, miris tak memiliki seorang anak, karena tak pernah menikah dengan siapapun, pernah dulu ia akan menikah, waktu masih berada di jawa, namun perempuan yang akan ia nikahi, menikah dengan laki laki lain.

 

( foto cet dinding rumah baru mba Marjo) Randa/ Kalosara News

 

” waktu masih bisa kerja, terkadang sawah tetangga yang saya luku , tapi sekarang saya sudah tua, kadang di kasih bantuan makanan saja dari tetangga, ” ungkap

Mba marjo kemudian memutuskan untuk datang ke Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, karena tak sanggup menahan malu.

(Anak anak garda saat mengangkat tanah timbunan untuk rumah mba Marjo )

Kakek puluhan tahun itu kemudian menjalani masa tuanya. Waktu ia masih sehat dulu, ia sering mencari sawa tetangga yang akan digarapnya, hasil jerih payah kakek tersebut ia belikan bahan bahan dapur, beras,ikan dan lainnya.

” dulu saya pernah minta dibuatkan rumah pada ponakan tapi sampai saat ini, belum ada, kadang kalau hujan saya tetap di dalam rumah saya, ” katanya mba

Tinggal seorang diri tentu segala aktipitas harus ditanggung sendiri, bahkan masak dan cuci baju ia lakukan sendiri.

Kondisi gubuk Mba Marjo berukuran 2×3 meter, atap rumahnya daun sagu, dinding rumahnya terbuat dari terpal bekas, lantainya pun lantai standar.
Ukuran rumah sangat kecil, tentunya isi dalam rumahnya pun pas-pasan, dapur, ranjang dan alat masak menyatu kedalam rumah yang hanya berukuran 3×3 meter itu, bahkan ia tak memiki lampu listrik dan kondisi alat rumah tangganyapun telah terlihat kumuh, karena tak pernah ia ganti. Rumah yang ia tempati layaknya kandang ayam.

 

 

Penyerahan kelambu oleh pembina garda X trans Dian Priatna

Beban hidup dan Penat yang dialami oleh Mba Marjo kemudian terjawab oleh anak-anak eks transmigrasi yang menyatu dalam organisasi Garda X Trans. Melalui program seribu koin, mereka mampu wujudkan keinginan kakek mba marjo dengan membuatkan rumah yang layak dengan berukuran 4 x 4 meter.

 

Foto bersama anak garda bersama mba Marjo

” mba marjo merupakan salah satu target mereka, memang sebelumnya ada beberapa Dpc Garda X trans yang meyetorkan daftar rumah yang akan dibantu, namun setelah kami survei, kami memutuskan usulan Dpc Kecamatan Uepai yang harus di prioritaskan. Sebab saya menilai Mba Marjo harus di prioritaskan, karena rumahnya begitu memperihatinkan.” Ungkap ketua Garda Muhammad Rangga pada wartawan media ini.

Kata Rangga, uang yang mereka gunakan untuk membantu mba marjo, merupakan uang hasil kumpul kumpul koin seribu yang telah lama mereka laksanakan sejak terbentuknya garda X Trans.

 

Rumah mba marjo yang dibuatkan oleh organisasi transmigrasi (Garda X Trans)

” kegiatan seperti ini bukan kali pertama oleh garda x trans, sebelumnya tela ada di kecamatan kecamatan lain ” ungkap Ketua Garda X Trans Muhammad Rangga

Kata Rangga, mereka akan senantiasa mencari yang senasib dengan mba marjo, hal itu dilakukan untuk mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat yang tidak sempat terlihat oleh pemerintah.

” terkait garda kedepan, kami akan senantiasa mencari yang senasip dengan mba marjo. Insya allah garda akan selalu eksis dibidang pemberdayaan dan sosialnya , karena memang tujuan garda adalah dua hal itu” katanya

Angga berharap, dengan hadirnya garda di tenga masyarakat, dapat memberikan warna baru kepada masyarakat. ” selain kami buatkan rumah, kami juga menyerahkan sembako, kelambu dan lainnya. Dan melalui kegiatan koin seribu untuk kemanusiaan ini kami mengajak seluruh lapisan masyarakat konawe beserta stakeholder terkait untuk bergabung dalam kegiatan ini agar tercipta tabungan untuk sesama agar bisa membantu mereka yang membutuhkan, seperti mbah marjo contonhya ” Kata angga

Ditempat yang sama Pembina Garda X Trans Agus Fiatna menuturkan, ia sangat mensupport dan mengapresiasi kegiatan anak anak garda, yang berniat memperbaiki taraf hidup masyarakat yang kurang mampu

” saya selaku salah satu pembina, melihat kinerja atau pola pikir yang dikembangkan oleh anak anak ini, saya sangat mengapresiasi, apalagi dengan niat dan untuk membangun serta meningkatkan taraf hidup masyarakat, seperti yang telah mereka lakukan tadi dengan membangunkan rumah warga yang sangat membutuhkan, ” Ungkap Agus yang juga ketua Asosiasi Desa Kecamatan Puriala

 

Wawancara mba marjo

Ia berharap, organisasi Garda X trans kedepan tetap solid tumbuh berkembangnya organisasi, tergantung niat anggotanya. ” kalau anak anak niatnya tulus, dia mememikirkan hidup orang banyak, insya allah akan selalu ada jalan untuk berbuat kebaiakan ” Tutupnya Agus

Reporter : Randa

Editor : Redaksi