Kabupaten Konawe merupakan satu dari empat pilar dari sejarah pendirian Provinsi Sulawesi Tenggara. Daerah yang dalam perkembangannya sekarang ini telah melahirkan empat Daerah Otonomi Baru (DOB).
Kemarin (3/3/2016) Kabupaten Konawe memperingati hari jadi daerah tersebut yang ke 56.
Upacara peringatan HUT Konawe digelar di halaman Kantor Sekretariat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe. Dipimpin langsung Gubernur Sultra, Nur Alam.
Turut hadir sejumlah bupati / walikota dan unsur pimpinan DPRD se-Sultra.
Dalam pidato tertulisnya, Nur Alam memberikan apresiasi kepada pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Konawe. Karena dalam perjalanan daerah ini telah mampu melahirkan empat daerah otonom yakni Kota Kendari, Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut) dan Konawe Kepulauan (Konkep).
“Sekarang ini pula lagi sedang dibahas pemekaran Konawe Timur pemekaran dari Konsel,”tuturnya.
Beberapa pemekaran wilayah ini diikuti dengan distribusi Sumber Daya Manusia (SDM). Utamanya dalam peningkatan aparatur Pegawai Negeri Sipil (PNS) di birokrasi dan politisi dalam mengisi kursi legislatif. Sehingga pada kesempatan ini, lanjut ia, Konawe bukan saja melahirkan daerah, tetapi juga telah banyak menciptakan kader yang banyak mengisi berbagai posisi di daerah pemekarannya.
“Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama bertekat membangun daerah ini,”ujarnya.
Kabupaten Konawe merupakan daerah yang paling luas wilayahnya dan memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah tersimpan di dalam perut bumi Konawe. Tinggal bagaimana mengelola dengan baik untuk terciptanya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Pengelolaan dengan sistem menejemen yang baik, taat asas. Dan mematuhi ketentuan perundang-undangan.
Karena meskipun kegiatan investasi hingga triliunan rupiah di suatu daerah tertentu , tetapi karena dalam penyelenggaraannya tidak taat dengan regulasi, maka jangan terlalu berharap kegiatan pembangunan itu akan berjalan lancar. Justru kepala daerah bersangkutan dapat terjerat persoalan lain. Sehingga selama regulasi masih terus dipatuhi, maka Sultra tetap akan kondusif aman. Termasuk di Kabupaten Konawe.
“Konawe harus tampil terbaik minimal dari kabupaten pemekarannya,”jelasnya.
Sebagai pimpinan daerah di level provinsi atau pembina para bupati/walikota, ia akan terus melakukan pembinaan untuk terus saling bersinergi dalam percepatan pembangunan secara umum di Sultra.
Termasuk di Kabupaten Konawe.
“Apalagi setelah berlakunya undang-undang 23 tahun 2014 tentang pemerintahan dearah yang memberikan kewenangan besar terhadap provinsi,”paparnya.
Di tingkat provinsi, pihaknya terus membantuk forum-forum koordinasi antarprovinsi dan kabupaten. Forum diskusi yang saling tukar informasi dalam penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan .
Dan setiap pertemuan ini agar seluruh kepala daerah konsisten menghadiri forum ini.
” Konawe harus terus berubah, memacu diri akan menjadi kabupaten tedepan di sultra. Minimal tampil terbaik dari kabupaten pemekarannya,”jelasnya.
Penulis; Pey Bioni
Editor : Redaksi