Ragam  

Kopasko Konawe Bagi Sembako dan Buka Puasa Bersama Santri Ponpes Hidayatullah

KABUPATEN KONAWE – SULAWESI TENGGARA

KALOSARA NEWS, Komunitas Penembak Senapan Angin (KOPASKO) Konawe, Sabtu 2 Juni 2018 pukul 17 : 50 wita menggelear buka puasa bersama di pondok pesantren Hidayatullah Putra yang bertempat di Kelurahan Puosu, Kecamatan Tonguna, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

 

Ketgam : Penyerahan sembako secara simbolis dari ketua Kopasko Konawe, Mudianto kepada pengasuh Ponpes Hidayattulah, Ustad Toyo  di mushola/Foto : Randa Kalosara News

 

Silahturrahmi itu bertema “ Indahnya Silahturrahmi, indahnya berbagi” yang juga dirangkaikan dengan pembagian sembako kepada pengurus pesantren serta pemberian infak kepada para santri.

Dalam kesempatan itu, di hadapan para santri serta pengurus Kopasko Konawe, Ketua Kopasko, Mudianto menyampaikan rasa sukurnya atas terselanggaranya kegiatan mereka, Diakatakannya, sumbangan yang mereka berikan untuk Ponpes itu merupakan iuran dari pengurus dan anggota Kopasko yang berjumlah sekitar 80 orang.

“ Saya selaku ketua Kopasko berterima kasih, karena kita telah melaksanakan kegiatan silahturrahmi ini, kami juga berterima kasih pada pimpinan pondok pesantren karena telah menerima kami, semoga amal ibadah kita semua di terima disisi Allah,” sambut Mudianto di Aula Ponpes Hidayatullah

Kata Mudianto, tujuan mereka melakukan bukber tersebut, yakni, ingin berbagi serta merasakan  berbaur dengan para santri atau pengurus di pondok pesantren Hidayatullah Putra itu.  

“Kami berharap agar para santri yang berada di pondok Hidayatullah ini, dapat memanfaatkan waktunya dengan baik berada di ponpes, sehingga jika para santri sudah paqih terhadap hapalan Alqur’an nya  tentu sudah bisa bersaing dengan pesantren lainnya yang ada di Sulawesi Tenggara.“ ungkap Mudianto yang merupakan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Konawe. 

 

Ketgam : Pembagian infak pada santri Ponpes Hidayattullah oleh pengurus Kapasko Konawe/Foto Randa Kalosara News

Di tempat yang sama, Ustad Toyo selaku pengasuh Ponpes Hidayatullah mengaku menerima dengan baik atas kunjungan para anggota dan pengurus Komunitas Penembak Senapan angin dibawah naungan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Konawe itu.

Ustad Toyo menjelaskan, Pondok pesantren Hidayatullah Putra sebenarnaya berasal dari pondok pesantren yang sama dengan pondok pesantren putri yang ada di Kelurahan Toriki, Kecamatan Anggaberi,Konawe itu, namun pada tahun 2017  pihaknya diminta untuk memisahkan antara santri putri dan santri putra, Karna jarak antara asrama putri dan putra itu sangat dekat.  

“Jumlah para santri di ponpes Hidayatullah Putra ini berjumlah 30 orang, santri yang paling jauh yakni, dari Bima , Nusa Tenggara Barat (NTB).” Jelas Ustad Toyo dalam sambutannya.

Ketgam : foto bersama santri Ponpes Hidayattullah dengan Kapasko Konawe/Foto Randa Kalosara News

Di tempat lain, Angga salah seorang santri hidayattulah  mengaku nyaman berada di pesantren itu, “nyaman kak,”katanya pada wartawan Kalosara News (www.kalosaranews.com) saat di temui di asrama usai buka puasa

Terkait dengan kendala, anak yang baru berusian 15 tahun itu mengaku memiliki kendala, dikatakannya, mereka saat ini kekurangan alat tidur, seperti kasur dan kelambu. “Ada kak kedalanya, kasur dan kelambu, kelambu yang kami pake sudah pada bolong seluas kepala manusia, jadi kalau kami tidur terkadang kelambu yang bolong kami tutupkan sarung sehingga nyamuk tidak masuk,” ungkapnya seraya mengusap mukanya.

 

 

Ketgam :Kondisi asrama santri Ponpes Hidayattullah /Foto Randa Kalosara News

 

Kata Angga, kelambu dan kasur saat ini tidak cukup untuk memenuhi ke 29 orang temannya yang berada di pondok tersebut, ketika mereka tidur bersempit sempitan, bahkan terkadang ia harus tidur di atas lantai, “ saya  kadang tidur di atas lantai, kadang hanya pake sarung saja tidurnya, tapi tidak nyaman karena banyak nyamuknya. ”  terangnya,

Terkait dengan kegiatan mereka setiap hari, kata Angga, mereka melakukan hapalan dan mengaji, “ mengaji dan menghapal kak, setelah itu kami juga di latih ceramah,” kata Angga seraya pamit hendak mengambil air wudhu untuk melakukan shalat magrib.

Berdasarkan pantauan  wartawan Kalosara News, asrama yang mereka manfaatkan untuk istrahat dan menimbah ilmu itu hanya menggunakan rumah yang semi permanen, lemari yang mereka gunakan pun sudah tak layak pake, dinding asrama yang menghubungkan dapur masih menggunakan papan.

Sementara untuk letak Pondok pesantren hidayatullah putra itu sendiri, hanya sekitar setenga kilo masuk lorong dari jalan poros Kecamatan Abuki dan Kecamatan Unaaha,Kabupaten Konawe.

Reporter : Randa