KONAWE – kalosaranews.com – Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) , menyebut adanya keributan antara kedua TKBM di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe disinyalir melibatkan kepentingan oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepala Desa (Kades) setempat.Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Konawe, Rolandsyah mengatakan, pengelolaan pelabuhan (Tambatan Sementara) berada dibawah kendali PT. Osean. Namun perusahaan tersebut kemudian menunjuk TKBM yang merupakan asosiasi dari masyarakat
Konut. Hal itu menyebabkan kecemburuan sosial dari masyarakat Konawe yang nota bene berdomisili di area pelabuhan.
Menurut Roland, TKBM Tani Indah yang merupakan warga Konawe, sebelumnya pernah mengajukan diri untuk bekerja. Mereka pun sempat dipekerjakan satu kali bongkar muat. Namun setelah itu, pihak perusahaan kembali menunjuk TKBM Konut untuk bekerja di sana.
” Secara hak, jelas kalau TKBM asal Konawe yang mestinya dipekerjakan. Mengingat area beroperasinya perusahaan adalah di Konawe, bukan Konut,” jelas aktivis yang mendampingi TKBM Tani Indah itu.
Lanjut Roland, Selain itu berdasarkan aturan undang-undang dalam satu pelabuhan itu tidak boleh ada dua kelompok TKBM yang bekerja. ” Makanya kalau ada dua kelompok yang bekerja di sana itu sudah tidak benar. Harusnya, yang bekerja itu hanya TKBM asal Konawe,” terangnya.
Roland juga menuding, adanya keributan antara kedua TKBM ditengarai melibatkan oknum TNI dan juga Kades. Pria yang katanya menjabat Pasi Intel Kodim berinisial S, disebut telah mengintervensi warga dari TKBM Konawe. Selain itu, oknum Kades setempat juga seolah pasang badan untuk melindungi TKBM Konut.
Masyarakat Konawe yang tergabung dalam Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Tani Indah gusar lantaran asosiasinya harus tergeser oleh TKBM asal Konawe Utara (Konut) yang menguasai aktivitas di Pelabuhan Mega Industri (MI) di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe.
” Apa maksud dari oknum TNI dan Kades itu ada di sana? Parahnya lagi mereka malah tadah badan dan tidak berpihak pada masyarakat yang punya hak untuk bekerja di sana. Khawatirnya ini akan memperuncing masalah. Kemarin masyarakat di sana sudah ribut-ribut terkait masalah ini,” Tutupnya.
Reporter : Muh.Randa
Editor : Redaksi