KENDARI-KALOSARANEWS.COM – Ratusan massa aksi yang mengatas namakan diri Aliansi Masyarakat Kecamatan Morosi,Bondoala Kapoila dan Perusahaan Bongkar Muat Pelabuhan Konawe Senin ( 24/10/2016 ) menggelar aksi di depan kantor PT. Ocean Truck Indonesia yang terletak di komplek Citraland Kendari.
Kedatangan sejumlah masyarakat tersebut, menuntut Pada pimpinan PT.Indonesia Ocean Truck untuk tidak menggunakan PBM dari luar Kabupaten Konawe selama PBM lokal masih ada.
Selain itu massa juga mendesak pimpinan perusahaan agar konsisten dan bersikap tegas untuk menggunakan dan mempekerjakan semua 9 PBM lokal yang ada di daerah itu. Bukan hanya itu massa aksi yang dinakodai Erwin juga meminta, agar perusahaan dalam memberikan kontrak harus memiliki rekomendasi dari Asosiasi Bongkar Muat Kabupaten Konawe ( APBMK ).
PT. Ocean Truck Indonesia juga diduga telah menganulir kesepakatan yang perna dibuat oleh beberapa PBM, bersamaan dengan itu, PT. Ocean Truck Indonesia dituduh telah merugikan PBM lokal.
setelah massa aksi lakukan orasi beberapa menit, pihak perusahan meminta agar massa aksi mengutus delegasi untuk lakukan pertemuan di dalam ruangan.
dalam pertemuan tersebut yang dipimpin salah satu anggota PT. Ocean Truck Indonesia oleh Toni, hingga delegasi membubarkan diri, tak ada hasil dan kesepakatan yang di hasilkan. Namun pihak perusahaan membuat janji pada delegasi PBM untuk melakukan pertemuan ulang di salah satu hotel terbesar di kendari.
hingga massa aksi membubarkan diri, keadaan masih kondusip, meski sempat terjadi gesekan antara pendemo dan polisi dan TNI yang pada saat itu sedang bertugas.
dalam pernyataan sikap massa aksi, berjanji apabila tuntutan mereka tidak terpenuhi, maka mereka akan lakukan penutupan akses jalan hauling dan pemboikotan terhadap aktivitas kegiatan bongkar muat yang sedang berlangsung di pelabuhan muara sampara milik PT.VDNI di Kecamatan Kapoila.
hingga berita ini terbit, pihak perusahaan belum memberikan komentar terkain persoalan tersebut, Toni yang menerimah massa aksi belum siap memberikan komentarnya.
Reporter : Muh.Randa Editor Redaksi