Ragam  

MASYARAKAT KONAWE DIRESAHKAN ISU BANJIR BANDAN

Penulis: Pey Bioni   Editor: Redaksi

 

bendungan wawotobi
   Gambar Redaksi ; bendungan wawotobi

Lenterasultra.com (Unaaha) Sejak dua hari terakhir ini warga di Kabupaten Konawe utamanya yang berada di sekitar pesisir Daerah Aliran Sungai (DAS) Konaweeha mulai resah atas isu musiba banjir bandang. Banyak masyarakat terjebak isu ini hingga mulai naik kegunung untuk menyelamatkan diri dari petaka itu, khususnya mereka yang tinggal di  Asinua dan Latoma tua, hulu sungai tersebut. Hal ini dibenarkan David, salah seorang warga Asinua yang ditemui di Unaaha.

 

Merupakan daerah yang sekarang ini sebagai lokasi  perencanan pembangunan Proyek Nasional Bendungan Pelosika. Berhembus isu banjir ini lantaran hujan deras relatif turun  di wilayah hulu. sehingga aliran sungai mengalir keras ke hilir. Bendungan Wawotobi yang terletak di Kelurahan Ameroro,sebagai pintu utama ke wilayah pusat Kota Unaaha kian ditakutkan jebol. Lantaran tidak dapat menahan besarnya volume air. Serta konstruksi bangunan yang sudah tidak kuat. Diperparah dengan sampah kayu sisa hasil ilegall loging yang menumpuk terbawah arus menumpuk di pintu bendungan. Juga dapat menahan aliran sungai. Hingga rawan jebol. Akibatnya, banyak warga yang was-was dan mengaku tidak tidur nyenyak. Sebagian besarnya dari mereka yang penasaran, datang langsung ke bendungan.

Berdasarkan pantauan jurnalis, isu ini mulai berhembus pada Kamis (31/3/2016). Hingga malamnya, isu tersebut semakin memanas. Sehingga masyarakat terus ramai mendatangi bendungan seraya untuk memantau aliran pergerakan air. Menurut Rusli, salah seorang juru pintu air di Bendungan Wawotobi mengaku, memang terjadi peningkatan debit air, sejak Kamis pukul 06.00 sore hari ketinggian air di titik 210 cm. Dan terjadi peningkatan pada pukul 09.00 malam hari sudah di atas 250 cm. Angka tersbut masih relatif normal dan aman.
“Tingkat waspada kalau sudah di atas 350 cm. Belum bisa kita katakan siaga. Karena dari angka tersebut masih ada selisi 100 cm,”tuturnya. “Dan kondisi ini tidak berubah hingga pengamatan pada pukul 07.00 pagi,  Jumat (1/4/2016),”ujarnya.

Ditanya soal isu siaga satu,  Juru Pintu Air Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV, Bendungan Wawotobi, Ruslin memabantah. Pihaknya mengaku tidak pernah mengimbau masyarakat dengan isu status siaga. “Kita masih mengamati. Memang terjadi peningkatan, tapi tidak signifikan seperti apa yang menjadi opini masyarakat saat ini,”tuturnya. “Kami berharap masyarakat untuk tidak resah dengan isu tersebut,”ujarnya.