KABUPATEN KONAWE – SULAWESI TENGGARA
KALOSARA NEWS : Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia angkat bicara soal insiden oleh Zahra bayi lima bulan yang kejang-kejang serta pingsan usai diberi obat dan suntikan melalui infus di Klinik Azalia.
Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Konawe, Vince Sonaru melalui NS Armia Rahayu tadi pagi Senin, (13/11/2017) sekira pukul 10 : 12 wita berkunjung ke Klinik Azalia.
Kedatangan mereka dalam rangka mengklarifikasi keterlibatan perawat dalam dugaan Malpraktek yang di alami oleh Zahra seorang bayi pasangan suami isteri Andri Suhendra (25) dan Asriatin (27) warga Kelurahan Ambekaeri Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe.
Armia yang di konfirmasi oleh awak media menuturkan, kedatangan dirinya ke Klinik Azalia guna mengklarifikasi berita yang beredar di media adanya keterlibatan perawat.
“Setelah kami klarifikasi ke pihak Klinik Azalia, ternyata pelakunya bukan dari oknum perawat, melainkan ada oknum lain yang tidak termasuk anggota PPNI.” Ungkap Sekretaris DPD PPNI Konawe ini.
BERITA TERKAIT :
Armia menuturkan, meski demikian hingga saat ini pihaknya masih mencari tau pelaku dibalik dugaan malpraktek tersebut, dikatakannya, jika yang melakukan itu adalah oknum perawat maka pihaknya akan memberikan pembinaan serta mengidentifikasi kartu keanggotaanya di PPNI.
“ Namun yang jelasnya bukan oknum dari perawat, tadi kami sudah ketemu sama yayasan,” terang Armia
Armia berharap, muda-mudahan dengan pemberitaan ini nama baik perawat kembali baik, karna saat ini pihaknya sementara membangun agar organisasi perawat ini bisa berjalan kompeten.
BERITA TERKAIT :
Menanggapi adanya via telpon sebelum melakukan tindakan, Armia menjeskan, itu sebenarnya ada aturan tersediri sesuai institusi, karena mereka memiliki standar masing-masing. “Itu ada hal hal tertentu, apaka bisa atau di limpahkan atau kah menunggu dokternya datang,” Tutup Armia di Klinik Azalia Unaaha
Reporter : Januddin
Editor : Redaksi