KABUPATEN KONAWE – SULAWESI TENGGARA
KALOSARA NEWS, Pemerintah Desa Puhopan, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe , Sulawesi Tenggara (Sultra), menyelenggarakan pelatihan menjahit. Pelatihan tersebut dilakukan selama tujuh hari serta diikuti oleh 15 orang yang mayoritas ibu rumah tangga warga setempat.

Kepala Desa Puuhopa, Agus Fiatna menuturkan, ke 15 orang warga desa setempat yang mengikuti pelatihan merupakan perwakilan ibu ibu dari masing -masing dusun desa setempat. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM para ibu rumah tangga di desa Puhopa.
“Pelatihan menjahit ini kami laksanakan berdasarkan program yang telah di anggarkan melalui APBD-desa tahun 2018 yang sumber anggaran Dana Desa,” ungkapnya
Dikatakannya, dengan adanya pelatihan menjahit yang di anggarkan melalui Dana Desa (DD) itu, para ibu-ibu kelompok desa setempat itu dapat terampil dalam berusaha.
“Anggara dana desa yang kami fokuskan untuk kegiatan menjahit ini sebesar 50 jutaan, mulai dari mesin jahitnya enam unit, mesin obras tiga unit, kain dan seluru biaya dalam pelatihan juga di anggarkan , selain itu pelatih serta para ibu ibu juga yang ikut menjahit diberikan biaya transportasi,” terangnya
Ketua Asosiasi Desa se kecamatan Puriala itu berharap, adanya kegiatan pelatihan menjahit yang di buka secara resmi oleh Kepala Dinas P2A Kabupaten Konawe, Cici Ita Ristianty para ibu ibu yang mengikuti ada perubahan cara berfikir serta pengetahuan tentang menjahit. Karena dalam pelatihan itu juga bukan saja mereka dilatih untuk menjahit, namun juga dilatih untuk mengukur design yang akan mereka jahit.
“Alhamdulila, dari hasil pelatihan ibu-ibu selama tujuh hari ini, mereka sudah dapat mengukur serta mereka telah berhasil membuat baju dan rok hasil jahitan mereka sendiri. Inilah yang kami harapkan, jangan hanya sekedar menggugurkan kewajiban, namun output juga mereka dapat, sehingga mereka dapat maanfaatkan secara langsung untuk kehidupan sehari-hari “. Jelasnya
Menurut Agus Fiatna, untuk kedepannya, para ibu-ibu yang tela terampil itu akan di fungsikan di desa, sehingga ketika nanti desa membutuhkan bendera dan umbul-umbul, para ibu- ibu itulah yang akan menjahitnya.
“Kedepannya bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan menjahit saja, kita juga akan bangkitkan kembali bagimana masyarakat ini dapat memanfaatkan potensi yang ada, karena di desa Puhopan banyak potensi yang dapat kita kembangkan, seperti anyam-anyaman,” pungkasnya
Kata Agus Fiatna, mesin jahit yang ada akan menjadi sebagai aset desa yang suatu waktu warga setempat bisa gunakan
“Mesin jahit yang ada saat ini kita akan jadikan sebagai inventaris desa yang kedepannya masyarakat dapat memanfaatkan untuk kebutuhan sehari hari, tetapi pemeiliharannya dan pengawasannya tetap dalam pengawasan pemerintah desa, makanya mesin jahit ini kami simpan dibalai desa.” Tutupnya
Reporter : Rj