KABUPATEN KONAWE – KALOSARA NEWS.COM : Asosiasi Penambang Rakyat (Ampera) Kabupaten Konawe, baik tambang pasir, batu gunung dan timbunan akan menghentikan kegiatan produksinya. Hal itu bentuk perlawanan terhadap Mapolda Sultra terkait adanya salah seorang penambang di Kelurahan Tuoy, Kecamatan Unaaha, yang bermasalah dengan penegak hukum, yang sampai saat ini masih kategori terperiksa.
Ketua Ampera Muh. Hajar menuturkan, seluruh penambang di wilayah Kabupaten Konawe, mulai dari Matanggorai, Besulutu, Asaki, Wilayah Lambuya dan Uepay serta Tuoy, menyatakan akan menghentikan segala kegiatannya atau menutup segala kegiatan produksi sampai batas yang tidak ditentukan baik tambang pasir, Batu Gunung maupun timbunan, sambil menunggu proses izin dari pemerintah.
” Hal ini kami lakukan adalah bukan untuk melawan pemerintah, tetapi kami sadar apa yang dialami saudara Talib, sama yang dirasakan oleh teman-teman yang lain yang secara aturan belum memiliki legalitas dalam bentuk IUP. bukan Izin Penambangan Rakyat (IPR).” Ungkap Hajar di Tuoy Kecamatan Unaaha, Jum,at (18/8/2017)
Dikatakannya (Hajar-Red). Pihaknya bukanya kecewa dengan pemeritah tapi ia mempertanyakan kepada pemerintah bagaimana nasib para penambang yang sudah terkatung-katung beberapa tahun, sejak peralihan perisinan dari kabupaten ke provinsi sejak tahun 2014.
” Sebagai warga negara yang baik, para penambang sangat patuh pada pemerintah dan aturan, para penambang sudah melakukan pengurusan namun sampai saat ini belum ada kejelasan izin tersebut. ” Kata Hajar.
Polisti Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengungkapakan. Semua titik penambangan di Kabupaten Konawe tidak memiliki IUP karena adanya perubahan regulasi, tetapi pihaknya juga menyayangkan kenapa hanya Konawe yang dihentikan, Menurut pantaun mereka kabupaten lain masih berjalan.
Kata dia, terkait proses pembangunan yang sedang berjalan di Kabupaten Konawe, sebagai pihak yang membantu pemerintah cukup prihatin tetapi pihaknya menyayangkan teman-teman kepolisian dari Polda tidak membuka ruang komunikasi dengan para penambang.
” Kami tidak bermaksud menghalang-halangi proses pembangun di Kabupaten Konawe, kami sudah berkontribusi tapi juga kami jangan dikorbankan dengan aturan yang berbelit-belit, tapi ketika pemerintah Kabupaten Konawe dan Pemerintah Provinsi Sultra membutuhkan penambang kami siap membuka diri untuk memberikan kontribusi pembanguan, bukan untuk menghambat pembangunan. ” Tutup Hajar
Reporter : Randa
Editor : Redaksi
