KABUPATEN KONAWE : KALOSARA NEWS.COM – Warga kecewa dengan kinerja enam orang anggota DPRD Sultra daerah pemilihan (dapil), warga menilai keenam wakil rakyat yang kini duduk di DPRD Provinsi Sultra dinilai tak perduli kondisi jalan mereka yang merupakan jalan penghubung Kabupaten Kolaka Timur dan Kabupaten Konawe.
Keenam orang anggota DPRD yang dimaksud yakni, Wahyu Ade Pratama (Golkar) yang kini tak aktif usai mencalonkan sebagai Calon Bupati Koltim, H Litanto (PDIP), Syamsul Ibrahim (PAN), Yati Lukman (Nasdem), Isyatin Syam (Demokrat) dan Nirna Lachmudin (Hanura).
“ Harapan kami agar legislator yang saat ini duduk di DPRD Provinsi Sultra bisa membawahi suara kami. Karena kami melihat sejauh ini, kontribusi mereka belum ada sama sekali.” Ungkap Muin S pada awak media saat ditemui, Minggu, (16/07/2017).
Kata Muin S, Ia sangat kecewa dengan legislator-legislator yang ada saat ini khususnya mereka yang mengaku sebagai putra daerah Asinua-Latoma yang belum berkontribusi apapun di daerah mereka.
“ Jangankan kontribusi, perhatian mereka selama ini masih nihil, bahkan berkunjung dalam artian sebagai anggota legislatif itu tidak pernah sama sekali, padahal sudah hampir selesai periode mereka. ” kata Muin yang juga mantan Kepala Desa, Asinua Jaya selama 14 tahun.
Selain itu, Muin juga menuding, dua anggota legislatif yang kini gencar-gencaranya sosialisasi bakal calon Bupati Konawe periode 2018-2023 harusnya punya peran yang lebih saat di legislatif. Kedua yang dimaksud Muin, yakni H. Litanto dan Syamsul Ibrahim.
“ Jelasnya ini akan jadi pengalaman kami dalam memilih wakil kami. Sejauh ini kami sudah sering mengeluhkan masalah ini, tapi hasilnya masih belum ada, padahal banyak wakil rakyat di Provinsi sana khususnya sejak beralihnya jalan ini ke provinsi tahun 2015 lalu.” Jelas Muin tokoh masyarakat Asinua-Latoma
Untuk diketahui, Saat tim touring media melintas di jalan tersebut, beberapa pengguna jalan ada yang tengah memperbaiki jalan secara swadaya. Mereka yang melintas sudah membawa persiapan pacul misalnya. Pacul yang mereka telah persiapkan sebelumnya digunakan untuk menimbun becek dan lumpur yang mereka lintasi.
“ Kalau jalannya kami lihat susah untuk dilewati, ya kami timbun-timbun dulu lumpurnya. Alat-alat seperti pacul memang sering kami bawa untuk jaga-jaga,” Ungkap lelaki parubaya itu yang juga pengguna jalan.
Menurut pantauan awak media, lokasi terparah mencapai 500 meter kerusakannya, bahkan ada pengendara roda dua yang melintas tampak kewalahan. Mereka Berbocengan, keduanya sesering turun dan mendorong motor lalu berjalan kaki diatas lumpur kedalamannya mencapai beberapa senti dari mata kaki. “Ini sudah mending, karena jalannya sudah agak kering. Kalau hujan datang lagi, di sini aslinya parah,” terang salah seorang pengguna
Kondisi jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Konawe dan Kolaka Timur (Koltim) ini, berada di Kecamatan Asinua dan Latoma kondisi jalan ini sangat di sayangkan. Jalur yang berstatus jalan provinsi tersebut dipenuhi lubang dan lumpur hampir tak bisa dilewati.
Jalan menuju Kecamatan Asinua ke Latoma kondisi jalan rusak parah. Ada puluhan titik kubangan lumpur yang mesti pengendara lewati. kubangan lumpur yang dilewati mempunyai panjang yang bervariasi. Ada yang panjangnya puluhan meter ada juga hingga ratusan meter.
Reporter : Randa
Editor : Redaksi